Sunday, September 17, 2006

Perangko maniac

Semasa di Pangkalpinang, pertama kali saya tertarik akan perangko ketika membuka lemari penyimpanan arsip ayah dimana salah satu bundelan arsip tsb memuat album perangko yg masih kosong. Waktu itulah timbul keinginan untuk mencari perangko bekas. Masa itu untuk mendapatkan perangko bekas tidak mudah dan salah satu sumber yg cepat waktu itu dgn pergi kekantor pos dan 'mengais' di bak sampah melihat sampul surat kalau² ada perangko yg masih lekat. Dan memang sering saya temui perangko² dalam negri di sampul bekas tsb. Lama kelamaan timbul minat mencari perangko luar negri. Dan mulailah saya mencari orang² sekitar yg mempunyai hobi yg sama. Ternyata saya agak 'terlambat' dalam hobi ini. Karena banyak anak² sebaya dan yg lebih tua menyukai hobi ini dan inilah bagi saya meningkatkan hobi saya dgn mulai mengetahui letak dan status negara dari setiap perangko yg saya punyai. Salah satunya adalah dengan membuka atlas dan mencari nama negara perangko tsb. Misalnya waktu itu Hongkong masih dalam jajahan Inggris. Semakin kecil negara tsb dan susah mendapatkannya maka semakin berharga nilai perangko tsb. Salah satu mendapatkan perangko adalah dgn saling bertukar. Perangko Amerika adalah perangko yg nilainya sangat rendah bagi kami karena sangat mudah diperoleh. Sedangkan perangko yg dijajah Inggris spt Antigua atau Perancis misalnya: Togo, nah perangko² menjadi peminat keras antara kami waktu itu. Satu hal yg saya ingat bila pergi bertukar baik dengan teman yg sudah dikenal maupun belum dikenal tapi mempunyai hobi sama, harus ber-hati². Karena ada teman saya, dia seorang anak dokter yg gemar mencuri perangko lawannya ketika sedang lengah. Dan perangko curian tsb dimasukkannya ke celana pendek yg berlipat. Untung hal tsb tak pernah kulakukan atau aku pernah mengalami kecurian.
Satu hal lagi, untuk menambah koleksi perangko, saya kadang² memesan ke Toko perangko di Bandung yg sangat terkenal yakni "Venus Stores" yg terletak di Jl. Pasirkaliki.
Kini saya masih menyimpan perangko² itu walaupun tidak pernah melakukan tukar menukar lagi setelah puluhan tahun. Sekali hobi, mau dikemanakan kesukaan itu? wallahu 'alam.